erek erek gendongan

    Release time:2024-10-08 14:26:51    source:robintogel alternatif   

erek erek gendongan,pengeluaran sdy2022,erek erek gendonganJakarta, CNN Indonesia--

Sutradara Yeon Sang-ho mengakui menambahkan 'warna' baru saat membuat serial Parasyte: The Grey. Serial tersebut bahkan disebut menjadi sebuah pengembangan dari semesta manga Parasyte karya Hitoshi Iwaaki.

Penambahan itu yang diakui membuat Parasyte: The Grey memiliki perbedaan dengan karya originalnya. Namun, ia memastikan pesan utama dari manga populer tersebut tetap tersampaikan melalui Parasyte: The Grey.

Lihat Juga :
Korea Adaptasi Parasyte The Grey, Diarahkan Sutradara Train to Busan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan Parasyte: The Grey memperdalam dan memperluas pesan hidup bersama dalam semesta Parasyte.

[Gambas:Video CNN]



"Dalam manga, Shinichi dan Migi di tangan kanannya bertarung dan bertumbuh bersama. Su-in juga hidup dengan parasit tapi berbeda dengan Shinichi," beber Yeon Sang-ho.

"Parasit Su-in berbagi kesadaran dengannya setelah benar-benar terhubung, sambil menyembuhkan semua lika dari tubuhnya, bisa ambil alih kesadaran dalam beberapa waktu. Hampir sama seperti Dr. Jekyll dan Mr. Hyde tapi lebih sulit untuk bisa berkomunikasi dibandingkan Shinichi dan Migi."

Menurutnya, hal tersebut yang benar-benar membedakan Parasyte: The Grey dengan manga Parasyte.

Parasyte: The Grey Jeon So-nee as Jeong Su-in in Parasyte: The Grey Cr. Cho Wonjin/Netflix © 2024Jeon So-nee sebagai Jeong Su-in dalam Parasyte: The Grey. (Netflix/Cho Wonjin)

Sehingga, sutradara Train to Busan itu bersama penulis naskah Ryu Yong-jae bermain dengan pertanyaan manusia bisa hidup bersama dengan organisme atau mutan yang berbeda dari mereka atau tidak.

Ia pun memastikan tak ada pesan khusus di balik memiliki bintang utama serial ini perempuan, meski karakter karya originalnya adalah laki-laki.

Lanjut ke sebelah...

Selain itu, Yeon Sang-ho mengakui beda lainnya adalah proses penyebaran parasit di antara manusia. Ia menilai perubahan diperlukan untuk membuat semuanya menjadi cepat dan lebih dramatis.

"Dalam manga, dibutuhkan beberapa waktu sejak larva parasit pertama kali mendarat di Bumi hingga orang mengetahui kemunculan parasit tersebut," cerita Yeon Sang-ho.

Lihat Juga :
Parasyte: The Grey, Serial Jeon So-nee Akan Tayang 5 April

"Dalam Parasyte: The Grey, parasit muncul di tengah festival musik dan pembentukan gugus tugas anti-parasit dibuat dengan cepat di Korea, membuat konflik menjadi lebih dramatis. Kami membuatnya agar semuanya terjadi dengan cepat dan bertabrakan secara drastis."

Parasyte: The Grey mengambil latar di Korea Selatan saat parasit tak dikenal tiba-tiba muncul mengancam umat manusia dengan menguasai otak manusia dan bertumbuh di sana untuk menjadi sebuah kekuatan. Demi melawan parasit itu, pemerintah Korea Selatan membentuk satuan tugas The Grey.

Namun, parasite yang sempat mencoba menyerang Jeong Su-in (Jeon So-nee) malah menyelamatkan nyawa perempuan itu beberapa saat sebelum meninggal dunia.

[Gambas:Video CNN]



Parasit itu pun hanya mampu mengambil alih sebagian otaknya. Hal tersebut yang kemudian membuat Jung Su-in jadi hidup berdampingan dengan parasit Heidi.

Di tengah pertarungan sengit yang tiada akhir antara manusia dan parasit, Su-in, yang kini bukan manusia atau parasit, terperosok dalam serangkaian peristiwa berbahaya.

Selain Jeon So-nee, drama itu juga dibintangi Koo Kyo-hwan (D.P., Monstrous), Lee Jung-hyun (Peninsula, Decision to Leave), Kwon Hae-ho (Peninsula), Kim In-kwon (Mr. Queen).

Sehingga, drama tersebut menjadi reuni sutradara Yeon Sang-ho dengan beberapa artis. Ia sebelumnya dikenal sebagai sutradara Train to Busan, kreator Peninsula dan Hellbound, penulis naskah Monstrous dan The Bequeathed.

Parasyte: The Grey tayang 5 April pukul 14.00 WIB di Netflix.

[Gambas:Youtube]