data germany togel 2023

    Release time:2024-10-08 21:40:58    source:mpogg login   

data germany togel 2023,erek"25,data germany togel 2023

JPNN.com » Internasional » Eropa » Makin Biadab, Tentara Rusia Terus Menarget Fasilitas Sipil

Makin Biadab, Tentara Rusia Terus Menarget Fasilitas Sipil

Selasa, 08 Maret 2022 – 23:53 WIB Makin Biadab, Tentara Rusia Terus Menarget Fasilitas SipilFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comWarga Ukraina berdesakan menaiki kereta evakuasi di tengah invasi Rusia. Foto: Gleb Garanich/Reuters

jpnn.com, KIEV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa mengungkapkan bahwa serangan terhadap rumah sakit, ambulans dan fasilitas kesehatan lainnya di Ukraina semakin gencar dalam beberapa hari terakhir.

WHO juga memperingatkan bahwa Ukraina kini mengalami krisis pasokan medis vital.

Pada Senin, WHO memastikan sedikitnya sembilan orang tewas dalam 16 serangan fasilitas kesehatan sejak invasi Rusia 24 Februari. Tidak disebutkan siapa yang bertanggung jawab.

Baca Juga:
  • Lama Bersimpati ke Rusia, Malah Anugerahkan Kehormatan Pada Presiden Ukraina

Pejabat kedaruratan senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood, saat konferensi pers mengatakan jumlah itu mencakup insiden di mana ambulans disita untuk tujuan lain selain layanan kesehatan darurat.

"Kami akan terus memperbarui datanya. Jumlahnya meningkat pesat selama beberapa hari belakangan," katanya.

WHO sedang mengupayakan pasokan medis ke Ukraina segera, di mana oksigen, insulin, alat pelindung diri (APD), pasokan bedah dan produk darah hampir kehabisan, kata direktur WHO untuk Eropa Hans Kluge saat jumpa pers.

Baca Juga:
  • Puluhan Pekerja Migran Asal Bali Dipulangkan dari Ukraina, Rusia Menyusul

Pasokan oksigen, vaksin anak dan fasilitas kesehatan mental turut menjadi prioritas utama WHO untuk kawasan tersebut, katanya.

Kluge juga menekankan perlunya mendahulukan kebutuhan kesehatan kaum perempuan seperti kesehatan ibu dan perawatan kebidanan darurat dan perlunya merespons kekerasan berbasis seksual dan gender.