mpo99id slot

    Release time:2024-10-08 14:36:22    source:erek erek pisau 4d   

mpo99id slot,juniortogel,mpo99id slotJakarta, CNN Indonesia--

Prilly Latuconsina membeberkan sejumlah tantangan baru yang ditemui sejak dirinya aktif menjadi produser film. Ia menilai salah satu tantangan itu berhubungan dengan genre yang laris di pasaran.

Aktris sekaligus produser itu menilai selera penonton di Indonesia sesungguhnya beragam. Sehingga, para produser dituntut untuk memiliki proses kreatif yang unik dan beragam.

Lihat Juga :
FIlm Kiblat Minta Maaf ke MUI, Bakal Ganti Judul dan Poster

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, dari segi penontonnya saja itu sangat beragam. Menjadi produser itu kita harus punya proses kreatif yang beragam dan unik," lanjutnya.

[Gambas:Video CNN]



Bintang film Budi Pekerti itu lalu memberi contoh terkait keberagaman genre tersebut. Ia mengatakan genre yang disukai penonton kini tak terbatas pada drama atau horor.

Hal itu terbukti dengan dua film rilisan Prilly bersama Sinemaku Pictures berjudul Kukira Kau Rumah (2022) dan Ketika Berhenti di Sini (2023). Kedua judul itu mendapat jutaan penonton meski mengusung tema yang berbeda, seperti tentang kesehatan mental.

Pilihan Redaksi
  • Ifa Isfansyah Akui Pengarsipan Jadi PR Terbesar Perfilman Indonesia
  • Lee Jung-hyun Curhat Jalani Syuting Parasyte: The Grey Usai Lahiran
  • Anna Kendrick hingga Blake Lively Akan Reuni dalam A Simple Favor 2

Selain genre, Prilly juga meyakini produksi film era sekarang kian terbantu dengan cerita dan pemeran yang beragam. Hal itu membuat produser tak lagi bergantung kepada aktor mainstreamuntuk banyak proyek.

"Kalau sekarang yang berhasil itu genrenya beragam, cerita beragam, pemainnya juga beragam," ujar Prilly.

"Jadi, kita enggak bisa bergantung sama aktor-aktor yang mainstream dan bisa membuka kesempatan bagi aktor lain," lanjutnya.

Namun, Prilly juga menyadari ada persoalan yang dihadapi dirinya selama memproduksi film lewat Sinemaku Pictures. Ia mengatakan persoalan itu berhubungan dengan pemasaran film Indonesia ke pasar yang lebih luas.

Menurutnya, terdapat banyak film Indonesia yang kurang didukung pemasaran masif meski punya potensi besar hingga kancah internasional.

"Kalau aku sendiri salah satu PR yang aku hadapi ada di promosi dan marketing film-film Indonesia," ujar Prilly.

"Aku melihat banyak film Indonesia yang berpotensi, tetapi kita enggak bisa pasarkan film sendiri seperti film-film Korea yang bisa mendunia dan disukai sama banyak orang di dunia," lanjutnya.

Lihat Juga :
Review Film: Budi Pekerti

Prilly Latuconsina mengawali karier akting dengan membintangi sejumlah sinetron hit, seperti Ganteng-Ganteng Serigala hingga Bawang Merah Bawang Putih.

Ia kemudian mulai membintangi film layar lebar lewat Honeymoon (2013). Kiprah sang aktris semakin melejit dengan membintangi waralaba Danur, Kukira Kau Rumah (2021), Ketika Berhenti di Sini (2023), dan Budi Pekerti (2023).

(frl/pra)