mediaslot88 login

    Release time:2024-10-06 15:44:56    source:cuantoto link alternatif login   

mediaslot88 login,domino rp tanpa pasword,mediaslot88 login

JPNN.com » Ekonomi » Makro » Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru

Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru

Kamis, 25 April 2024 – 07:20 WIB Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia TerbaruFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comGubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya memutuskan menaikkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25%. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya memutuskan menaikkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen.

Perry menyebutkan langkah BI dilakukan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar dan mencegah pertumbuhan ekonomi dari dampak rambatan global.

Melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 23-24 April 2024, BI juga memutuskan untuk meningkatkan suku bunga deposit facility sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 25 basis poin menjadi 7 persen.

Baca Juga:
  • BI Ungkap Suku Bunga Acuan Bakal Turun Semester Depan, Asalkan...

"Kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari kemungkinan memburuknya risiko global serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI April 2024 di Jakarta, Rabu.

Perry menuturkan keputusan tersebut juga untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024 dan 2025 sejalan dengan stance kebijakan moneter yang pro-stability.

"Kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growthuntuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ucapnya.

Baca Juga:
  • Alasan BI Menetapkan Suku Bunga Acuan 6 Persen

Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit atau pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga.

Selain itu, kebijakan sistem pembayaran diarahkan untuk tetap memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran.