manuel neuer pensiun

    Release time:2024-10-07 18:30:36    source:fyp 138   

manuel neuer pensiun,pengeluaran macau 4d 5d,manuel neuer pensiun

 

JAKARTA, KOMPAS.com– Mobil bekas merupakan solusi beli kendaraan harga terjangkau. Namun tak jarang penjual mobil bekas melakukan akal-akalan supaya harga mobilnya lebih tinggi.

Salah satu caranya ialah memanipulasi odometer. Tujuannya yakni agar jarak tempuh mobil terlihat tidak terlalu tinggi padahal mobil tersebut ialah mobil “capek.”

Baca juga: Airlangga Minta Transportasi Umum di Daerah Mulai Beralih ke EV

Panel indikator semua berfungsi. Tampak odometer yang sudah sangat berpengalaman 270.000 km. Otomania-Donny Apriliananda Panel indikator semua berfungsi. Tampak odometer yang sudah sangat berpengalaman 270.000 km.

Jeffrey, pemilik layanan inspeksi mobil bekas Otospector, mengatakan, salah satu indikasi manipulasi odometer bisa dilihat dari kondisi fisik mobil yang tidak sesuai dengan angka jarak tempuh.

“Jika odometer menunjukkan angka rendah tetapi setir, pedal, dan kursi terlihat aus, ini bisa menjadi tanda bahwa odometer telah dimundurkan,” jelas Jeffrey kepada Kompas.com, belum lama ini.

Selain itu perhatikan juga kondisi pedal rem dan pedal gas. Biasanya jika mobil “capek” kondisi karet pedal rem dan gas, atau pedal koplingnya sudah aus di pinggirnya.

Baca juga: Beli LMPV Bekas, Pilih Avanza atau Grand Livina?

Ilustrasi mobil bekas.showroom al fatih Ilustrasi mobil bekas.

Selain memperhatikan kondisi fisik, calon pembeli juga disarankan untuk memeriksa riwayat servis mobil. Sebab saat ini praktik akal-akalan juga semakin halus sehingga bisa saja mengecoh calon pembeli.

Jeffrey mengatakan, riwayat perawatan menunjukkan jarak tempuh yang lebih tinggi dibandingkan angka pada odometer, ini bisa menjadi bukti bahwa odometer telah dimanipulasi.

Buku servis kendaraan bisa jadi patokan. Sebab, jika odometernya lebih rendah daripada pada buku servis terakhir dapat dicurigai bahwa odometer sudah diakali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.