putaran sidney

    Release time:2024-10-06 15:40:56    source:es toto login   

putaran sidney,arti angka 69 dalam togel,putaran sidney

JPNN.com » Nasional » Hukum » Ketegasan Menko Hadi Memberantas Judi Online Diapresiasi ART

Ketegasan Menko Hadi Memberantas Judi Online Diapresiasi ART

Jumat, 21 Juni 2024 – 07:02 WIB Ketegasan Menko Hadi Memberantas Judi Online Diapresiasi ARTFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comAnggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART). Foto: koleksi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Abdul Rachman Thaha mengapresiasi langkah tegas Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto memberantas praktik judi online.

Senator yang beken disapa dengan inisial ART itu melihat tindakan tegas Menko Hadi dan jajaran sebagai langkah cepat dan tepat dalam merespons darurat judi online di tanah air.

Menko Hadi selaku ketua Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online telah menyetujui pemblokiran 4.000 hingga 5.000 rekening bank yang dicurigai terafiliasi dengan transaksi judi online.

Baca Juga:
  • Sanksi Tegas Menanti Anggota Polri Kedapatan Main Judi Online

"Dampak negatif judi online telah merambah ke semua level usia. Bukan hanya remaja dan orang dewasa, tetapi juga anak-anak," kata ART melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/6).

ART pun mendukung upaya satgas untuk merampas isi rekening yang terbukti hasil transaksi judi online. Uangnya kemudian diserahkan ke kas negara.

Menurut senator asal Sulteng itu, rentang waktu yang diberikan selama 20-30 hari pascapemblokiran kepada pemilik rekening untuk melapor juga sudah tepat.

Baca Juga:
  • Gegara Judi Online, Pria di Semarang Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Mantan aktivis HMI itu mengatakan tindakan tegas seperti yang dilakukan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dan jajaran sangat diperlukan demi menyelamatkan generasi bangsa ke depan.

"Kalau bukan sekarang kita bertindak, kapan lagi? Apakah nanti setelah dampaknya lebih parah di masyarakat," tutur pria kelahiran Palu, 17 September 1979 itu.